Agensi tersebut menuduh bahwa intelijen China menggunakan situs jejaring tersebut untuk menargetkan setidaknya 10.000 orang Jerman, dan kemungkinan merekrut mereka sebagai informan.
Kepala BfV Hans-Georg Maassen mengatakan bahwa laporan tersebut menunjukkan usaha China untuk menumbangkan politik tingkat tinggi Jerman.
"Ini adalah usaha berbasis luas untuk menyusup ke parlemen, kementerian dan instansi pemerintah lainnya," katanya seperti dimuat
BBC.
BfV menerbitkan delapan dari apa yang mereka katakan adalah profil paling aktif yang digunakan untuk menghubungi pengguna LinkedIn Jerman. Mereka dirancang agar terlihat menarik bagi pengguna lain, dan mempromosikan profesional muda China yang adalah fiktif.
Belum ada tanggapan dari pihak China, namun di masa lalu, China menolak tuduhan serupa tentang spionase.
Agensi ini semakin khawatir bahwa intelijen China menggunakan metode untuk merekrut politisi berpangkat tinggi sebagai informan.
Mereka meminta pengguna yang percaya bahwa mereka telah ditargetkan oleh akun yang dicurigai untuk menghubungi mereka.
[mel]
BERITA TERKAIT: