Dalam laporan terbarunya, UNICEF mengatakan bahwa lima anak di Ghouta Timur dilaporkan meninggal dunia sedangkan 137 lainnya memerlukan bantuan medis segera.
Anak-anak, yang berusia tujuh bulan sampai 17 tahun, tidak dapat mengakses pertolongan medis untuk kondisi mulai dari gagal ginjal dan malnutrisi berat hingga luka yang diderita dari konflik.
"Situasi semakin memburuk dari hari ke hari," kata Fran Equiza, perwakilan UNICEF di Suriah.
"Sistem kesehatan hancur dan sekolah sekarang telah ditutup hampir sebulan. Anak-anak yang sakit sangat membutuhkan evakuasi medis dan ribuan lainnya ditolak kesempatan untuk memiliki masa kecil yang normal dan damai," sambungnya seperti dimuat
Al Jazeera.
Sebagai informasi, Ghouta Timur telah dikelilingi oleh pasukan pemerintah selama empat tahun, dengan pengepungan yang semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Diperkirakan 400.000 orang yang tinggal di sana hampir terputus dari bantuan kemanusiaan sejak 2013.
Bukan hanya itu, masih dalam daftar yang sama, diketahui hampir 12 persen anak balita di Ghouta Timur menderita malnutrisi akut, tingkat tertinggi tercatat sejak awal konflik Suriah pada tahun 2011.
Dalam laporan sebelumnya, UNICEF mengatakan bahwa biaya makanan pokok dan persediaan memasak di Ghouta Timur meningkat dengan cepat, dimana biaya roti lebih dari 85 kali di Damaskus, membuat makanan menjadi sangat sulit bagi sebagian besar penduduk.
[mel]
BERITA TERKAIT: