Kecam Trump, Warga Beberapa Negara Timur Tengah Dan Asia Serentak Turun Ke Jalan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 09 Desember 2017, 10:07 WIB
Kecam Trump, Warga Beberapa Negara Timur Tengah Dan Asia Serentak Turun Ke Jalan
Palestina/Net
rmol news logo Puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di sejumlah negara di Timur Tengah, Afrika maupun Asia pada Jumat kemarin (8/12). Aksi ini adalah bentuk protes atas pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Aksi tersebut juga merupakan bentuk solidaritas dengan orang-orang Palestina.

"Yerusalem adalah ibu kota Palestina," kata pengunjuk rasa di Yordania, satu dari hanya dua negara Arab yang berdamai dengan Israel.

Di Amman dan sejumlah kota lainnya di Yaman, sekitar 20.000 orang menuangkan ke jalan-jalan dan menggemakan slogan solidaritas untuk Palestina.  

Mereka membawa spanduk bertuliskan "Pergilah ke Neraka!" diarahkan ke Israel dan Amerika Serikat, dan membakar bendera kedua negara.

Sementara itu di Israel, ratusan demonstran, yang dilingkari oleh polisi anti huru hara, juga berkumpul di luar masjid Al-Azhar di ibu kota Mesir, yang pada tahun 1979 menjadi negara Arab pertama yang menandatangani sebuah perjanjian damai dengan negara Yahudi tersebut.

"Kami akan mengorbankan jiwa kami, darah kami untuk Anda, Al-Aqsa," mereka berjanji, mengacu pada kompleks masjid di Yerusalem timur yang dicaplok Israel yang merupakan situs tersuci ketiga setelah Islam dan Mekah Madinah di Arab Saudi.

Di Lebanon, ribuan orang Lebanon dan Palestina berdemonstrasi di Lebanon dan kamp pengungsinya, sementara demonstrasi bersama serupa dipentaskan di Suriah meskipun perang brutal di negara tersebut.

Di negara lain yang dilanda perang, ribuan pendukung pemberontak Yaman berunjuk rasa di Sanaa di bawah panji-panji "Yerusalem adalah ibu kota Palestina".

"Kasus ini milik semua Muslim dan tidak ada yang berhak menjualnya," kata Mohammed Ali al-Huthi, seorang pemimpin pemberontak Houthi, berteriak kepada orang banyak.

Di Irak dan Iran aksi serupa juga terjadi.

"Yerusalem adalah milik kita dan Yerusalem adalah milik orang-orang Arab," ratusan demonstran Irak bernyanyi di distrik Sadr Baghdad, di mana bendera Israel dan Amerika juga dibakar.

"Kematian ke Amerika! Kematian Israel!" adalah seruan demonstrasi saat ribuan orang berdemonstrasi di Teheran dan kota-kota Iran lainnya.

Di Istanbul, ribuan pendukung pro-Palestina bergerak setelah sholat di masjid Fidel Ottoman di pusat kota Istanbul.

"Kami menganggap Yerusalem sebagai benteng komunitas Muslim. Kami hadir untuk menunjukkan kesatuan dan kekuatan kami," kata pemrotes Doguhan.

Di Afrika Utara, ribuan orang berdemonstrasi di Tunis tengah, menyerukan pengusiran duta besar AS, sementara kerumunan kecil sekitar 300 orang berkumpul di Lapangan Martir di Libya untuk melampiaskan kemarahan mereka atas keputusan Trump.

Di Asia, ribuan pemrotes berdemonstrasi di luar kedutaan besar Amerika di Malaysia, mengutuk keputusan Trump sebagai "tamparan di wajah" bagi umat Islam di seluruh dunia.

Mereka membawa spanduk bertuliskan "Hands off Jerusalem" dan "Down USA President Trump".

Di Indonesia, ratusan orang berdemonstrasi di luar kedutaan AS di Jakarta, membentangkan bendera besar Palestina.

Di Afghanistan, lebih dari 1.000 pemrotes menghantam jalan setelah sholat Jum'at di Kabul.

Mereka membakar patung-patung Trump serta bendera Amerika dan Israel. Beberapa lainnya mencoba mencapai kedutaan AS yang sangat dibatasi, namun didorong oleh pasukan keamanan setempat.

Sekitar 2.500 demonstran juga melakukan demonstrasi di kota Herat, Afghanistan barat, seorang koresponden AFP melaporkan.

Ratusan turun ke jalan-jalan di Pakistan, termasuk di ibukota Islamabad. Para pemrotes meneriakkan "Death to Trump" dan "Trump is mad". Demikian dirangkum Channel News Asia. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA