Aset tersebut disita sebagai bagian dari proses pidana terhadap Abba Abacha, anak Sani, yang memerintah Nigeria selama lima tahun sampai kematiannya pada tahun 1998.
Penyidik Nigeria percaya bahwa mantan presiden tersebut mencuri lebih dari 4 miliar dolar AS uang negara selama masa jabatannya.
Pemerintah Swiss awal pekan ini memastikan bahwa kesepakatan telah dijalin dengan pejabat pemerintah Nigeria dan Bank Dunia mengenai persyaratan restitusi.
"Restitusi dana akan dilakukan dalam kerangka proyek yang didukung dan diawasi oleh Bank Dunia," kata pernyataan tersebut.
"Proyek ini akan memperkuat jaminan sosial untuk bagian-bagian termiskin dari populasi Nigeria," sambungnya.
Pemerintah Nigeria membuat pernyataan sendiri berterima kasih kepada mitra internasional dan berjanji untuk melanjutkan upaya anti-korupsi, sebuah kebijakan inti pemerintahan Presiden Muhammadu Buhari.
"Kami bersyukur atas dukungan internasional yang kami dapatkan dalam memerangi korupsi. Kolaborasi global sangat penting bagi keberhasilan pertarungan. Kami akan terus berupaya memperdalam mekanisme tidak hanya untuk pemulihan aset tapi juga untuk mencegah korupsi di tempat pertama," tambahnya.
Swiss telah menemukan sekitar 700 juta dolar AS aset terkait Abacha sampai saat ini. Sedangkan Nigeria masih terus mengejar 480 juta dolar AS yang telah disita di Amerika Serikat, namun menghadapi proses hukum yang sulit untuk merebutnya kembali.
Nigeria adalah satu dari empat negara yang diprioritaskan untuk bantuan pemulihan aset di Forum Global untuk Pemulihan Aset, yang saat ini diadakan di Washington DC.
Negara tersebut kehilangan 400 miliar dolar AS untuk korupsi antara tahun 1960 dan 1999, menurut perkiraan yang dikutip oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).
[mel]
BERITA TERKAIT: