Demikian informasi yang disampaikan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Rusia. Pameran yang berlangsung dari 30 Agustus-2 September ini diikuti 27 negara. Antara lain Indonesia, Rusia, Perancis, Tiongkok, Jerman, Italia, India, Turki, Jepang, Spanyol, Ukraina dan Swedia, yang menampilkan lebih dari 1000 merek fashion internasional.
Indonesia menampilkan sembilan produk merek fashion yaitu Dian Pelangi, Kabana by Itang Yunasz, Ekuator, Huraira Leather Bag, Kasha by Sjully Darsono, Kalyana, Devyros, Teha Bags dan Warnatasku. Rancangan desainer Indonesia ini tidak hanya dipamerkan di paviliun Indonesia, tetapi juga diperagakan oleh para peragawati dan peragawan Eropa dalam acara fashion parade yang diselenggarakan panitia di ruangan khusus fashion show.
Atensi pengunjung terhadap mereka Indonesia cukup tinggi. Yanina Litvinovich, warga Rusia asal St. Petersburg, mengaku sangat berminat melihat paviliun Indonesia karena koleksi pakaiannya sangat bagus. Hal ini dikatakannya setelah menyaksikan fashion parade Indonesia.
Dian Pelangi, yang baru pertama kali berkunjung ke Moskow, melihat peluang pasar yang besar bagi produk pakaian Indonesia, termasuk pakaian muslim. Menurutnya, Rusia tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya.
"Rusia sangat menarik dan memiliki penduduk Muslim yang cukup besar," kata Dian.
Keikutsertaan Indonesia pada CPM ini adalah yang kedua kali difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindutrian RI. CPM merupakan salah satu pameran dagang fashion terkemuka di Eropa yang paling lengkap. Pembeli tidak hanya datang dari Rusia, namun juga dari berbagai negara di Eropa. Mereka dapat bertemu langsung dengan produsen untuk melakukan pemesanan dan transaksi.
"Alhamdulillah, ada pemesanan dari pembeli asal Polandia sebanyak 200 ribu buah tas. Ada juga peminat dari Armenia," kata Siti Huraira, pemilik Huraira Leather Bag yang berbasis di Surabaya.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, mendorong dan mendukung penuh pelaku usaha Indonesia untuk meraih pasar Rusia dan Eurasian Economic Union.
"Tekstil dan garmen Indonesia masuk dalam daftar 10 besar produk ekspor Indonesia ke Rusia," kata Wahid Supriyadi.
Ditambahkannya, produk pakaian dengan motif batik dan tenun mulai dikenal di Rusia setelah penyelenggaraan Festival Indonesia di Moskow tahun 2016 dan 2017.
[ald]
BERITA TERKAIT: