ACT Berangkatkan Action Team Ke Yaman, Sudan, Nigeria, Dan Somalia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 18 Maret 2017, 09:54 WIB
ACT Berangkatkan Action Team Ke Yaman, Sudan, Nigeria, Dan Somalia
rmol news logo . Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan Action Team untuk mengantarkan bantuan pangan ke negara yang mengalami kekeringan dan kelaparan.

ACT menyorot isu kelaparan dan kekeringan yang mengancam jutaan manusia di Somalia, Nigeria, Kenya, Sudan Selatan, dan yang paling buruk di Yaman.

Pada Februari lalu, PBB telah menyatakan 20 juta jiwa menderita kelaparan akut di Sudan Selatan, Yaman, Nigeria, dan Somalia. Jumlah ini akan terus bertambah, bahkan berpotensi terjadi kematian massal seperti yang terjadi di Somalia pada 2011, di mana hampir 260 ribu jiwa meninggal dunia akibat kelaparan akut.

Senior VP ACT, Syuhelmaidi Syukur, mengatakan, kasus kelaparan bisa disebabkan oleh dua faktor utama yaitu kekeringan akut dan konflik perang. Respons yang lambat terhadap isu kemanusiaan juga memperparah kondisi kelaparan yang sudah ada.

Pelepasan empat tim untuk empat negara yang mengalami krisis pangan dilaksanakan di Masjid Agung Al-Azhar pada Jumat kemarin (17/3). ACT merupakan wakil dari bangsa Indonesia yang mengantarkan kepeduliannya kepada korban bencana kelaparan di Afrika dan Timur Tengah.

"Dalam setahun ini, ACT akan fokus pada upaya penyelamatan dengan memberikan bantuan pangan untuk mencegah kematian massal di sejumlah negara. Secara bergelombang, ACT akan mengirimkan tim untuk mengantarkan logistik,” jelas Presiden ACT, Ahyudin.

Ke depan, lanjut Ahyudin, ACT akan melibatkan para ahli untuk membuat rekayasa teknologi untuk mengatasi kekeringan yang menjadi salah satu penyebab bencana kelaparan.

"Keberangkatan Action Team dari ACT merupakan bukti bahwa kami merupakan lembaga kemanusiaan global profesional yang dapat dipercaya publik dalam menanggapi berbagai isu kemanusiaan, mulai dari bencana alam hingga tragedi kemanusiaan. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan ACT memberikan doa, dukungan, dan donasi untuk mengatasi krisis kemanusiaan di berbagai belahan dunia," tutup Ahyudin. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA