Ia memperingatkan bahwa jika hal itu terjadi, maka warga sipil akan berada dalam situasi bahaya.
Permohonan itu ia sampaikan selang sehari setelah Menteri Pertahanan mengatakan bahwa merujuk pada laporan intelijen asing, pemimpin kelompok pemberontak Abu Sayyaf mendapatkan instruksi dari ISIS untuk berkembang di Filipina.
Abu Sayyaf sendiri merupakan kelompok bersenjata yang terkenal untuk pembajakan dan penculikan dan aksi memenggal kepala sandera asing bila tidak mendapat uang tebusan.
Kelompok ini telah menggunakan bendera ISIS dalam video sandera baru yang diposting secara online.
Duterte mengatakan ia tidak bisa lagi membendung kontaminasi ekstrimis namun ia mendesak dua kelompok separatis utama di Filipina yakni Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) untuk menolak hubungan dengan ISIS.
"Saya sungguh-sungguh meminta, saya memohon kepada MNLF dan MILF, tidak memberikan perlindungan kepada para teroris di daerah Anda," katanya kepada tentara di sebuah kamp militer di Mindanao pada Jumat (27/1).
"Karena jika itu terjadi, maka kita akan dipaksa untuk pergi setelah mereka menduduki wilayah Anda, dan itu bisa berarti masalah bagi kita semua. Saya tidak ingin itu terjadi," tegas Duterte.
[mel]
BERITA TERKAIT: