Keputusan itu menyusul aksi protes berbulan-bulan dengan banyak yang mengatakan bahwa catatan pelanggaran korupsi Marcos memuatnya tidak berhak dikebumikan di taman makan pahlawan Filipina.
Presiden Rodrigo Duterte telah mengumumkan rencana untuk memindahkan makamnya.
Pada bulan Agustus, ia memberi awal lampu hijau bagi tubuh untuk dimakamkan di Makam Pahlawan Nasional di Manila.
Duterte menyebut Marcos sebagai tentara Filipina.
Namun demikian kritikus berpendapat bahwa ia tidak tidak pantas untuk dikuburkan secara terhormat. Pasalnya Marcos merupakan presiden yang patut disalahkan untuk ribuan pembunuhan, penyiksaan dan penculikan militer, banyak yang masih belum terselesaikan.
Marcos dan istrinya, Imelda, memerintah Filipina selama 20 tahun sebelum lebih dari satu juta orang turun ke jalan untuk menggulingkan mereka dalam apa yang dikenal sebagai People Power Revolution 1986.
Tubuhnya dibalsem saat ini dipamerkan di kota kelahirannya Batac.
[mel]
BERITA TERKAIT: