Ave Maria Dalam Bahasa Indonesia Berkumandang Di Lourdes

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 01 November 2016, 08:45 WIB
Ave Maria Dalam Bahasa Indonesia Berkumandang Di Lourdes
Foto: RMOL
rmol news logo Prancis sebagai pusat fashion dunia, sebutan itu sudah umum didengar oleh masyarakat.

Dalam sejarahnya diketahui bila Paris mampu menempatkan diri sebagai pusat mode utama di Eropa. Titel tersebut mulai dipegang Paris sejak abad ke-17. Meski demikian, pesona Prancis tak sebatas urusan fashion saja. Ternyata Prancis juga menyandang diri sebagai negara religius.

Lourdes, sebuah kota yang berada di Barat Daya Prancis, tepatnya di kaki Gunung Pyrenees menjadi salah satu lokasi wajib ziarah bagi umat Katolik dunia. Jutaan peziarah dari seluruh belahan bumi hampir memenuhi kota ini sepanjang tahun. Lourdes menjadi sangat penting karena di kota inilah Maria, Ibu Yesus yang sangat dihormati oleh umat Katolik menampakkan diri sebanyak 18 kali kepada salah seorang anak kecil bernama Bernadette.

Wartawan Kantor Berita Politik RMOL, Elitha Tarigan pada akhir bulan Oktober lalu berkesempatan mengunjungi La Grotte de Lourdes atau Gua Maria yang dipercaya sebagai lokasi di mana Bernadette melihat penampakan Bunda Maria. Gua Maria tersebut berada tepat di depan Sungai Gave De Pau yang mengalir di sepanjang wilayah Lourdes. Tak hanya masyarakat umum, beberapa warga yang duduk di atas kursi roda juga tampak khusyu memanjatkan doa kepada sang ilahi di tempat ini. Dan yang mengagumkan adalah di atas gua berbatu ini dibangun sebuah gereja yang terdiri dari tiga basilika.

Basilika paling bawah bernama Basilica Superiore o dell’immacolata Concezione. Diresmikan pada 15 Agustus 1871, Basilika bagian tengah bernama  Cripta diresmikan pada 19 Mei 1866, dan yang paling atas bernama Basilica del Rosario yang diresmikan tahun 1901.

Jelang pukul 20.30 waktu setempat, ribuan peziarah memenuhi lapangan basilika. Ternyata setiap pukul 21.00 malam diadakan prosesi lilin. Ratusan ribu peziarah mengikuti prosesi tersebut sembari berdoa rosario dan membawa lilin. Tak lama kemudian terdengar alunan lagu Ave Maria dalam versi Bahasa Indonesia. Saat ditelusuri ternyata tujuh orang Warga Negara Indonesia (WNI) tengah berada di podium utama Basilika.

"Kami menunggu selama dua jam agar bisa terdaftar dan terpilih untuk menyanyikan lagu Ave Maria dalam Bahasa Indonesia," ujar Lie Lie Klara (46).

Ibu dua anak asal Batam ini mengaku sangat bangga dan bahagia karena selain berdoa ternyata ia bisa menjadi satu dari tujuh orang WNI yang berkesempatan bernyanyi dihadapan ratusan ribu orang dari berbagai belahan dunia. Di setiap prosesi lilin akan dipilih sembilan negara yang akan maju ke podium dan bernyanyi lagu Ave Maria dalam versi masing-masing. Dan malam itu nama Indonesia masuk dalam daftar.

"Ini kali pertama saya datang ke Lourdes. Rasanya sangat bangga dan terharu bisa berada di podium mewakili Indonesia. Meski harus menunggu dua jam dan harap-harap cemas karena ada banyak orang Indonesia lainnya tapi rasanya sangat bahagia menyanyi disaksikan seluruh umat dunia," katanya antusias.

Hal senada juga disampaikan oleh Lea Lena Christianto (53). Wanita karir asal Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur ini mengaku sudah tiga kali berkunjung ke Lourdes. Menurutnya pengalaman sejarah penampakan Bunda Maria hingga 18 kali memberi pengalaman spiritual yang berbeda dengan Gua Maria lainnya yang pernah ia datangi.

"Sensasinya sangat berbeda. Tempat ini membuat kita dekat dengan sang ilahi. Lingkungannya juga sangat mendukung untuk saya pribadi dan umat lainnya untuk berdoa. Sangat hikmat. Disini kita diajari tentang rendah hati dan hidup dalam kesederhanaan dan kemiskinan," katanya.

Hal lain yang menarik perhatian dalam prosesi lilin ini adalah barisan paling depan yang diisi oleh warga yang duduk diatas kursi roda. Sebagian di antara mereka tinggal di Yayasan Caritas Sosial Katolik,  Cité St Pierre. Sejumlah wanita berpakaian seperti biarawati tampak mendorong puluhan kursi tersebut.

"Tapi mereka bukan biarawati, mereka adalah relawan yang datang dari seluruh dunia untuk bekerja di Yayasan Caritas Sosial Katolik. Mereka tidak digaji sama sekali. Mereka ada disini membantu yang sakit untuk berdoa dan ritual jalan salib atau prosesi lilin dan lain sebagainya," jelas Linda Litanto, peziarah asal Batam lainnya.

Sekedar informasi, prosesi lilin diadakan setiap hari sepanjanng tahun di Lourdes.Karena berada di kaki gunung, cuaca di Lourdes cenderung dingin. Saat tertentu bisa mencapai suhu minus 10 derajat celsius. Persiapkan pakaian hangat anda bila memang ingin datang ke Lourdes terutama di bulan Oktober, November dan Desember. Ratusan hotel dengan harga bervariasi tersedia di tempat ini. Jadi tidak perlu khawatir bila anda hendak traveling sendirian atau bersama keluarga. [wid]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA