Politisi dan aktivis dari kelompok sosial konservatif tersebut menyerukan agar pihak berwenang India dan Pakistan melarang tampilnya Doraemon karena dinilai mendorong anak-anak untuk berperilaku buruk di sekolah dan di rumah.
Kampenye ini diinisiasi oleh anggota oposisi dari partai Pakistan-Tehreek-e-Insaaf (PTI) Malik Taimur yang mendorong larangan penyiaran Doraemon.
"Bahasa yang digunakan dalam kartun menghancurkan norma-norma sosial kami," katanya.
Dalam kampenye tersebut, mereka mendesak Pakistan Electronic Media Regulatory Authority untuk menghalau kucing biru itu dari layar TV.
Kampenye tersebut juga menyuarakan keprihatinan bahwa Doraemon diterjemahkan ke dalam bahasa Hindi, bukan Urdu, untuk pemirsa di Pakistan.
"Anak-anak kita tidak sadar mempelajari kata-kata Hindi, yang merusak kemurnian bahasa dan mendistorsi keyakinan agama kami," sambungnya.
Doraemon diketahui merupakan tokoh animasi yang dibuat oleh Fujiko F. Fujio. Doraemon pertama kali muncul dalam bentuk manga hampir 50 tahun yang lalu. Doraemon telah lama dikenal di Jepang contoh kekuatan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
[mel]
BERITA TERKAIT: