Kisah Mirip "The Terminal" Di Dunia Nyata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 15 Agustus 2016, 15:22 WIB
Kisah Mirip "The Terminal" Di Dunia Nyata
Fadi Mansour/The Guardian
rmol news logo Kisah pria yang terpaksa tinggal di bandara karena tidak diizinkan keluar, bukan hanya ada dalam kisah fiksi film Hollywood "The Terminal". Kisah tersebut juga terjadi di dunia nyata.

Seorang pria 28 tahun asal Suriah bernama Fadi Mansour telah menjalani kehidupannya selama setahun terakhir di dalam bandara Atatürk di Istanbul Turki.

Dalam film "The Terminal", karakter yang diperankan oleh Tom Hanks dilarang meninggalkan bandara Internasional JFK karena tidak diperbolehkan memasuki Amerika Serikat terkait masalah visa dan pada waktu yang sama tidak dapat kembali ke negara asalnya karena revolusi sedang berlangsung.

"Dia (Tom Hanks) berada di situasi yang sama seperti saya. Tapi ketika saya menonton film, saya menyadari mereka berhadapan dengan dengan cara fiksi, dan situasi saya bukanlah fiksi," kata Mansour.

Mansour tiba di Turki pada bulan November 2014. Namun, bukannya menemukan tempat perlindungan, ia justru mendapati bahwa warga Suriah dilarang untuk bekerja secara legal.

Tiga bulan kemudian ia membeli paspor palsu dan melakukan penerbangan ke Jerman untuk mencari harapan baru. Namun di tengah perjalanan, polisi perbatasan mendeteksi dokumen palsu yang ia gunakan. Mansour pun dikirim kembali ke Turki.

"Saya mengatakan bahwa saya ingin mengajukan permohonan suaka, tapi mereka mengatakan bahwa mereka memiliki 2 juta warga suriah di sini (Turki)," tuturnya.

Mansour kemudian ditempatkan di sebuah ruangan kecil dengan sekitar 40 orang lain yang menghadapi keadaan yang sama.

"Tidak ada jendela dan saya tidak melihat siang hari selama delapan bulan," ujarnya.

"Anda tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya berada di sebuah ruangan seperti itu tanpa ruang dan cahaya alami," sambung Mansour.

Ia juga menceritakan kisahnya selama berada di ruang tahanan bandara. Ada alah seorang tahanan lainnya yakni ekstrimis yang tidak suka kepada dirinya dan menyerang Mansour beberapa kali.

"Dia digunakan untuk membuat hal-hal yang sangat sulit bagi saya," kata Mansour.

"Dia biasa memanggil saya seorang kafir, dan ia mengatakan kepada orang lain bahwa mereka harus membunuh saya dan kemudian mereka akan pergi ke surga," sambungnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA