menyebabkan 47 orang tewas sejak 9 Februari lalu.
Media pemerintah Myanmar,
Global New Light of Myanmar menyebut bahwa
bentrokan tersebut menandai kebangkitan dramatis konflik dengan pemberontak yang sebagian besar adalah etnis Tionghoa di wilayah Kokang, Negara Bagian Shan. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Tiongkok.
"Pejuang Kokang, yang membawa senjata berat termasuk senapan mesin, berusaha menguasai wilayah Laukkai yang berjarak hanya beberapa kilometer dari perbatasan Tiongkok," begitu diberitakan
Global New Light of Myanmar (Jumat, 13/2).
Menyikapi pertempuran ini, Menteri Informasi Myanmar Ye Htut telah menyalahkan pemimpin pemberontak lokal Kokang, Pheung Kya Shin, atas pertempuran yang terjadi.
Htut juga meminta kepada pemerintah Tiongkok untuk mengawasi setiap pejabat lokal yang membantu kelompok pemberontak Kokang untuk menguasai wilayahnya.
"Saya pikir pemerintah Tiongkok harus mengawasi tindakan pemerintah daerah jika mereka ingin menjaga niat baik dan persahabatan dengan Myanmar dan stabilitas di wilayah perbatasan," katanya kepada
AFP.
[zul]
BERITA TERKAIT: