Kolonel Faycal tewas saat tentara Mali terlibat kontak senjata dengan kelompok yang belum dikenal Kidal, sebelah utara negeri itu. Belakangan diketahui bahwa kelompok penyerang melibatkan penembak jitu dari Fron Polisario, kelompok yang berkuasa di kamp Tindouf, Aljazair.
Menurut harian
L’indépendant hari Kamis lalu (4/12), saat ini ratusan milisi Polisario saat ini berada di perbatasan Mali dan Aljazair. Juga disebutkan kawasan perbatasan itu memang termasuk jarang diperiksa oleh pihak keamanan Mali.
Milisi Polisario yang memiliki hubungan dengan kelompok fundamentalis Moukhtar Bel Moukhtar di Aljazair. Mereka menggunakan senjata-senjata buatan Rusia, Dragunv, yang dapat digunakan untuk menembak-tepat jarak jauh. Sasaran utama sniper Polisario adalah pimpinan pasukan Mali seperti Kolonel Faycal Ag Kiba.
L’indépendant juga mengatakan bahwa milisi Polisario yang masih berada di utara Aljazair bergabung dengan kelompok penyelundup narkotika dan jaringan Alqaeda di Afrika Utara (AQIM). Selain menyekundupkan narkotika, mereka juga menculik dan menyandera.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: