Upaya mewujudkan konferensi untuk mengakhiri konflik Suriah telah berlangsung selama berbulan-bulan di tengah perselisihan mengenai siapa saja yang harus hadir dan apa saja agendanya. Dalam beberapa waktu terakhir Brahimi juga bertemu delegasi dari seluruh Dewan Keamanan PBB dan pemimpin negara tetangga Suriah.
Wartawan
BBC di Jenewa, menyatakan, puluhan diplomat senior telah berkumpul di Jenewa baik pejabat kementerian luar negeri AS dan wakil menteri luar negeri Rusia, yang akan bergabung dengan para anggota tetap Dewan Keamanan PBB seperti Inggris, Prancis dan China. Juga para pemimpin negara tetangga Suriah seperti Lebanon, Irak, Yordania dan Turki.
Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi tidak berada di Jenewa karena mereka terus menemui ketidaksepakatan. Pemerintah Suriah mengharapkan untuk mengambil bagian dalam negosiasi, sedangkan oposisi mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mengundurkan diri terlebih dahulu.
Polemik juga muncul dari Moskow setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan bahwa Iran, sekutu utama Suriah, harus di antara mereka yang diundang ke dalam konferensi puncak.
Pernyataan itu ditentang oleh Koalisi Nasional Suriah yang merupakan kelompok oposisi utama. Mereka mengancam memboikot pertemuan jika melibatkan Iran. Koalisi juga bersikeras, Presiden Assad harus mundur jika ingin menghadiri pembicaraan.
PBB memperkirakan bahwa lebih dari dua juta orang telah meninggalkan Suriah sejak perang saudara Maret 2011. Sebagian besar dari mereka mengungsi ke Lebanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir. Lebih dari 100.000 orang diperkirakan telah tewas sejak konflik dimulai.
[ald]
BERITA TERKAIT: