"Helikopter PBB diserang ketika terbang dalam misi pengintaian di atas wilayah Rumangabo yang dikuasai pemberontak M23," begitu isi sebuah pernyataan dari MONUSCO.
Namun, pernyataan ini tak menjelaskan perihal kerusakan maupun adanya korban cedera yang ditimbulkan akibat aksi penembakan itu.
Meski demikian, MONUSCO mengaku penembakan itu tak akan menghentikan misi PBB di wilayah tersebut.
"Pemberontak M23 tidak akan mengentarkan kami untuk menggunakan ruang udara Kongo," kata kepala MONUSCO, Martin Kobler, seperti dikutip dari
Reuters (Minggu, 13/10).
"Kami akan terus mengerahkan segala kekuatan yang kami miliki untuk membela penduduk sipil, termasuk bila perlu dengan menggunakan kekerasan," lanjutnya.
Insiden ini adalah yang pertama kalinya sejak M23 mengeluarkan pernyataan yang mengancam akan menghancurkan setiap pesawat PBB terbang di atas wilayah di bawah kekuasaan mereka.
Sebelumnya, kelompok pemberontak ini telah melayangkan ancaman untuk menyerang pesawat PBB.
[zul]
BERITA TERKAIT: