"Selama ini kita semua melupakan hal terpenting yang menjadi bagian yang disebut hak asasi. Kita selalu menyuarakan tentang HAM, namun apa yang terjadi terhadap anak-anak yang seharusnya dilindungi hak untuk bermimpi, dijaga keinginan bermain-main dan ceria, dihormati cita-cita nya dan diperjuangkan hak memperoleh pendidikan selayaknya kita disini?" kata Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah,
Fajar Febriansyah, dalam rilis yang diterima redaksi, Sabtu (31/8).
"Ke mana selama ini kita, di posisi mana kita, dan pernahkah ini kita perhatikan dan suarakan terhadap PBB?" gugat dia.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah tidak ingin berlarut-larut menyoroti konflik pada substansi politik atau keberpihakan terkait realita yang terjadi terhadap Timur Tengah, dan negara-negara seperti Irak, Palestina bahkan Suriah.
Namun, lebih pada bagaimana kita bersama bergandeng tangan ikut merasakan jeritan ketidakadilan hukuman dunia kepada wajah-wajah yang dirampas keceriaannya.
Karena itu, Ikatan Pelajar Muhammadiyah mendesak Kepada Pemerintah RI untuk menyuarakan hal ini. Jikalau hal tersebut tidak berjalan, maka Fajar bertekad mengirimkan surat kepada Sekjen PBB terkait hal ini.
"Kami juga berencana mengadakan konferensi internasional bersama pelajar dan anak korban maupun peduli konflik untuk bersama-sama menyuarakan hal ini. Kami berharap media nasional dan internasional membantu Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengawal bersama keinginan ini," tutupnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: