Kabar baik itu didapatkan dari putri bungsunya, Zindzi Mandela, dan disiarkan South African Broadcasting Corporation.
Peraih Nobel Perdamaian berusian 95 tahun itu telah berada di rumah sakit Pretoria selama dua bulan untuk pengobatan infeksi paru-paru.
"Dia baik-baik saja. Tata sekarang berhasil duduk, seperti sekarang dia duduk di kursi selama beberapa menit dalam sehari, setiap hari Anda tahu dia menjadi lebih waspada dan responsif, " kata Zindzi, dikutip dari
Reuters, beberapa saat lalu.
Menurut dia, ayahnya seperti memiliki kekuatan yang melampaui apa yang dapat dijelaskan. Entah bagaimana Mandela berhasil bangkit kembali ketika semua orang menganggap hidupnya akan segera berakhir.
Akhir Juni lalu, sempat beredar kabar di jejaring twitter yang menyebutkan bahwa Madiba telah meninggal dunia.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, sampai membatalkan perjalanan ke Mozambik setelah mengunjungi Nelson Mandela yang masih kritis. Bahkan, para pemimpin agama Afrika Selatan sudah mendoakan agar Mandela "dibebaskan dari penderitaan".
Kini situasi sudah menjadi lebih melegakan bagi rakyat Afsel yang mencintainya dan warga dunia yang mengagumi perjuangan politik kemanusiaan Mandela.
Nelson Mandela lahir pada tanggal 18 Juli 1918, di Mveso, Transkei, Afrika Selatan. Ia aktif terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada tahun 1942. Selama 20 tahun, ia mengarahkan kampanye damai, pembangkangan non-kekerasan terhadap pemerintah Afrika Selatan dan kebijakan rasisnya.
Pada tahun 1993, Mandela dan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk dianugerahi Nobel Perdamaian atas upaya mereka untuk membongkar sistem apartheid di Afsel.
Pada tahun 1994, Mandela dikukuhkan sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Pada tahun 2009, ulang tahun Mandela (18 Juli) ditetapkan sebagai Mandela Day untuk mempromosikan perdamaian global dan merayakan salah satu warisan pemimpin terbesar abad ini tersebut.
[ald]
BERITA TERKAIT: