Seperti dikutip
BBC News, mantan perunding nuklir Iran dan aktivis sebelum Revolusi Iran tahun 1979 berusia 64 tahun itu, akan dilantik oleh pemimpin Iran tertinggi, Ayatollah Uzma Ali Khamanei, di Teheran.
Sang ulama moderat, yang memenangkan pemilihan presiden pada 14 Juni lalu dengan perolehan 50,68 persen suara atau sekitar 18,6 juta suara, dianggap telah memberi harapan baru.
Ia telah menjanjikan reformasi dan untuk mengakhiri isolasi internasional atas Iran, yang membawa harapan mencairnya hubungan antagonis Iran dengan Barat, dan meredakan sengketa nuklirnya dengan negara-negara besar di dunia.
Rouhani juga berjanji akan mengambil kebijakan yang lebih lunak ketimbang Mahmoud Ahmadinejad, yang di masa pemerintahannya banyak menerima sanksi internasional.
Sejak resmi terpilih lewat Pemilu, Rouhani bersumpah membuka bab baru Iran. Pernyatannya melahirkan harapan di antara warga Iran di dalam maupun di luar negeri.
Kini, tugas besarnya adalah membuktikan dirinya bisa memenuhi harapan itu
, terutama dalam sengketa nuklir.
[ald]
BERITA TERKAIT: