Namun dalam kesempatan itu, sebagaimana yang dilansir
Associated Press (Minggu, 23/6), Menteri Luar Negeri AS John Kerry tidak menjelaskan spesifikasi perihal bentuk bantuan yang akan diberikan.
Kerry hanya mengatakan bahwa bantuan tersebut akan membantu mengubah
keseimbangan di medan perang. Keputusan itu dilakukan berdasarkan hasil laporan intelijen AS bahwa Presiden Assad telah menggunakan senjata kimia.
Pada pertemuan tersebut, Kerry menyalahkan Presiden Assad atas situasi yang kian memburuk di Suriah dimana lebih dari 93.000 orang tewas dalam perang saudara selama dua tahun terakhir.
Pertemuan Kerry bersama Menlu Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Mesir, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Turki dan Uni Emirat Arab di Doha, Qatar itu merupakan lawatan pertama dari tujuh negara Timur Tengah dan Asia yang akan ia kunjungi.
Ini juga pertemuan pertama Kerry yang membahas bantuan kepada para pemberontak Suriah sejak Presiden Barack Obama mengumumkan bahwa AS akan mengirim bantuan mematikan kepada oposisi Suriah.
[rsn]
BERITA TERKAIT: