Pertemuan Pejabat Rendah Dua Korea Tanpa Argumen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/shoffa-a-fajriyah-1'>SHOFFA A FAJRIYAH</a>
LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH
  • Minggu, 09 Juni 2013, 13:21 WIB
Pertemuan Pejabat Rendah Dua Korea Tanpa Argumen
rmol news logo Setelah sempat membeku lebih dari dua tahun terakhir ini, Korea Selatan dan Korea Utara kembali menggelar pembicaraan formal. Pertemuan di Panmunjom yang digelar hari Minggu ini (9/6) dilakukan untuk mengurangi ketegangan di antara kedua Korea.

Puncak dari ketegangan keduanya adalah keputusan Korea Selatan menghentikan semua aktivitas ekonomi mereka di zona komersial bersama Kaesong. Kawasan yang selama ini menjadi simbol kerjasama Korea Selatan dan Korea Utara itu berada di wilayah Korea Utara dan telah beroperasi selama delapan tahun.

Korea Selatan dikabarkan BBC menginginkan pembicaraan yang melibatkan pejabat tinggi. Namun Korea Utara lebih menginginkan pembicaraan yang melibatkan pejabat di level bawah terlebih dahulu.

Kevin Kim dari BBC di Seoul mengatakan, pihak Korea Selatan menginginkan pembicaraan setingkat menteri dapat dilakukan pekan ini.

Seusai sesi pagi hari tadi, jurubicara dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa kedua Korea telah mendiskusikan persoalan teknis untuk pertemuan tingkat menteri yang akan datang.

"Atmosfir dari pertemuan hari ini berjalan dengan tenang tanpa argumen apapun," ujar sang jubir Kim Hyung-suk kepada jurnalis di Seoul.

Juga disebutkan bahwa delegasi Korea Selatan terdiri dari tiga orang dipimpin salah seorang direktur di Kementerian Unifikasi. Mereka meninggalkan Seoul sebelum pukul 08.00 pagi waktu setempat menuju Panmunjom.

Hubungan kedua Korea kembali memanas setelah pada 12 Februari lalu Korea Utara mengujicoba senjata nuklir mereka.

Lalu Pyongyang menarik semua pekerja mereka dari Kaesong pada bulan April sebagai bentuk protes atas sanksi yang diberikan PBB. Menurut Korea Utara, ujicoba senjata nuklir itu adalah reaksi atas latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Setidaknya sekitar 53 ribu pekerja Korea Utara bekerja di sekitar 120 pabrik milik Korea Selatan yang ada Kaesong. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA