Langkah ini sontak mendapat kecaman dari masyarakat AS. Mereka merasa bahwa percakapan di telepon bersifat pribadi dan tidak boleh ada penyadapan.
Kecaman ini juga ditulis dalam harian
New York Times yang menyebutkan bahwa warga AS keberatan dengan cara tersebut.
Mendapat kecaman dari berbagai kalangan masyarakat, Presiden AS Barack Obama pun segera angkat bicara. Menurutnya, badan intelijen melakukan ini hanya untuk melihat nomor telepon dan durasi panggilan. Mereka tidak akan melihat nama orang dan konten pembicaraan.
"Mereka (intelijen) hanya melakukan investigasi terhadap nomor-nomor yang berkaitan dengan orang-orang yang mungkin terlibat dalam terorisme," katanya, seperti dikutip
NBC News (Sabtu, 8/6).
Kata Obama, jika komunitas intelijen ternyata mendengarkan panggilan telepon, mereka tetap akan dibawa ke jalur hukum, seperti halnya kasus kriminal.
"Jadi disini saya ingin menjelaskan bahwa tidak ada yang mendengarkan isi panggilan telepon rakyat," tandas Obama.
[ian]
BERITA TERKAIT: