Hal ini dibenarkan pengamat HAM Suriah yang mengatakan sebelum terjadi ledakan, pasukan militer kemarin menggempur daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Damaskus.
Belum ada yang bertanggung jawab atas ledakan ini. Namun bom mobil dan serangan bunuh diri yang menargetkan tentara Suriah merupakan taktik umum yang digunakan oleh militan Islam bersama para pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Sebagaimana dilansir
The Daily Star (Sabtu, 26/1), pengamat juga mengatakan sebagian besar korban tewas dalam ledakan di Dataran Tinggi Golan adalah anggota intelijen militer Suriah.
PBB kemarin (Jumat, 25/1) merilis surat dari duta PBB untuk Suriah, menyatakan bahwa pihaknya menolak untuk merujuk krisis Suriah ke Mahkamah Pidana Internasional, yang hampir sekitar 60 negara telah mendesak tindakan tersebut.
Setidaknya 60.000 orang telah tewas sejak konflik yang dimulai pada Maret 2011 dan mengakibatkan ratusan ribuan lainnya mengungsi di negara-negara tetangga.
[zul]
BERITA TERKAIT: