Ziauddin mengaku tak kuasa menahan derai air mata yang jatuh saat dirinya menatap wajah Malala.
"Tadi malam ketika kami bertemu dengannya, kami menitikan air mata bahagia," kata Ziauddin Yousufzai kepada wartawan, sebagaimana yang dilansir
CNN (Sabtu, 27/10).
Ziauddin menggambarkan pulihnya kesehatan remaja putri pegiat pendidikan untuk anak-anak perempuan di Pakistan sebagai sebuah keajaiban.
Sang ayah mengaku sempat khawatir nyawa Malala tidak tertolong lagi, pasalnya remaja putri pegiat pendidikan untuk anak-anak perempuan di Pakistan ini tertembak di bagian kepala.
"Dia bukan hanya anak saya, dia adalah putri dari setiap orang dan juga adik dari semua orang," ujar Ziauddin Yousufzai yang didampingi istri dan dua anak laki-lakinya.
Dihadapan para wartawan, Ziauddin bercerita tentang ketangguhan Malala yang telah menjadi aktivis hak pendidikan sejak usia dini. Dengan demikian, lanjutnya, Malala telah menjadi simbol keberanian internasional.
[ian]
BERITA TERKAIT: