“Pemimpin baru tidak akan punya pilihan, melainkan menÂdorong reformasi ekoÂnomi besar-besaran,†kata seorang diplomat Asia. Di Asia TengÂgara, pertumbuhan ekoÂnomi Vietnam bersaing deÂngan InÂdoÂnesia dan FiÂlipina, tapi baru-baru ini tidak muncul komÂpetisi dari kedua negara itu.
Topik penting yang tamÂpaknya akan dibahas dalam kongres yang berlangsung sampai 19 Januari tersebut, yakni strategi sosial ekonomi untuk dekade mendatang.
“Membangun sebuah keÂmerdekaan, kemandirian dan persaingan ekonomi yang ketat akan menjadi tantangan ekonomi terbesar negara kita dalam dekade ke depan,†tulis Perdana Menteri (PM) NguÂyen Tan Dung.
Terlepas dari hasilnya, kongÂres tersebut tidak akan mengÂhasilkan perubahan beÂsar terÂhadap kebijakan neÂgara. MesÂki demikian, penÂjaÂgaan keÂamanan kongres beÂgitu ketat. Sejumlah polisi anÂtihuru-hara sambil meÂnyanÂdang senjata terus berjaga-jaga.
Sebuah lembaga Human Rights Watch di AS meÂngaÂtakan ada tekanan terhadap para pembangkang pemeÂrinÂtah seminggu sebelum kongÂres agar tidak mengganggu acara negara tersebut. “Ini saatnya Vietnam fokus pada HAM, bukan hak partai,†ujar Phil Robertson dari Human Rights Watch.
[RM]
BERITA TERKAIT: