Emas Spot menguat 0,3 persen ke level 4.313,08 Dolar AS per ons. Sejak awal tahun 2025, harga emas telah melonjak sekitar 64 persen, menjadikannya salah satu aset dengan kinerja terbaik.
Emas berjangka AS melonjak 0,39 persen menjadi 4.344,80 Dolar AS per ons.
Perak Spot: bergerak stabil di 62,02 Dolar AS per ons. Namun, secara mingguan, harga perak melonjak sekitar 6 persen dan secara year-to-date naik fantastis 115 persen didorong oleh ketatnya pasokan dan kuatnya permintaan industri.
Penguatan emas didukung oleh penurunan yield US Treasury 10 tahun, yang meningkatkan daya tarik emas sebagai aset tanpa bunga (non-yielding asset) dalam lingkungan suku bunga rendah.
Pekan lalu, Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, meskipun terdapat sinyal potensi jeda pelonggaran kebijakan di masa depan. Pelaku pasar kini memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga pada tahun 2026.
Fokus investor tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS (nonfarm payrolls) pekan ini untuk petunjuk arah kebijakan The Fed selanjutnya.
Meskipun harga global menguat, permintaan emas di Asia, khususnya di India dan China, masih lesu. Di India, diskon harga melebar akibat minat beli konsumen yang tertekan oleh harga emas yang sudah berada di level rekor.
BERITA TERKAIT: