Dikutip dari Reuters, Sabtu 6 Desember 2025, pada penutupan perdagangan Jumat, Dow Jones naik 0,22 persen menjadi 47.954,99, S&P 500 menguat 0,19 persen ke 6.870,40, dan Nasdaq bertambah 0,31 persen menjadi 23.578,13. Selama sepekan, ketiga indeks utama AS juga mencatat kenaikan kedua secara berturut-turut.
Setelah berakhirnya penutupan pemerintahan AS selama 43 hari, pasar masih mencerna data-data ekonomi yang sempat tertunda. Data dari Departemen Perdagangan menunjukkan belanja konsumen AS naik 0,3 persen pada September, sesuai perkiraan, meski angka Agustus direvisi turun. Indeks harga PCE -- indikator inflasi yang dipantau Fed -- juga naik 0,3 persen dan secara tahunan mencapai 2,8 persen, sejalan dengan proyeksi.
Di sisi lain, survei University of Michigan mencatat sentimen konsumen meningkat ke level 53,3, lebih tinggi dari perkiraan 52. Ekspektasi pasar kini menilai peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin mencapai 87 persen, jauh lebih tinggi dibanding dua minggu lalu.
“Investor fokus pada pertemuan Fed minggu depan. Peluang pemangkasan suku bunga cukup besar, tinggal bagaimana sinyal kebijakan ke depan,” ujar Michael Sheldon dari Washington Trust Wealth Management.
Sementara itu, saham Warner Bros Discovery melonjak 6,3 persen setelah Netflix sepakat membeli bisnis studio dan streaming perusahaan tersebut senilai 72 miliar Dolar AS. Sebaliknya, saham Netflix melemah hampir 3 persen. Paramount Skydance, yang sebelumnya ikut bersaing dalam proses akuisisi, anjlok hampir 10 persen.
Sektor komunikasi menjadi sektor terbaik dalam indeks S&P 500, sementara sektor kesehatan melemah setelah para penasihat vaksin AS mencabut rekomendasi lama terkait imunisasi hepatitis B untuk bayi baru lahir. Indeks saham berkapitalisasi kecil, Russell 2000, juga terus menguat dan diperkirakan akan diuntungkan dari prospek pemangkasan suku bunga.
Dari sisi individual, saham Ulta Beauty melesat 12,7 persen setelah menaikkan proyeksi penjualan dan laba tahunannya.
BERITA TERKAIT: