Dana jumbo tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang tunai murni, melainkan melalui skema debt-to-equity swap atau konversi utang menjadi saham.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip redaksi di Jakarta, Senin 1 Desember 2025, manajemen SMMA menjelaskan langkah ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan Arthamas Solusindo secara permanen. Aksi korporasi ini pun telah mengantongi restu pemegang saham Arthamas Solusindo dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di hari yang sama.
Dengan rampungnya proses konversi ini, kepemilikan SMMA atas Arthamas Solusindo semakin kuat.
Porsi kepemilikan SMMA di Arthamas Solusindo kini melambung tinggi menjadi 99,99 persen dari total saham, setara dengan 1,68 miliar lembar saham. Ini menegaskan posisi Arthamas Solusindo sebagai anak perusahaan yang hampir sepenuhnya dimiliki oleh SMMA.
Meskipun suntikan modalnya terbilang besar, SMMA menegaskan bahwa aksi korporasi ini bukanlah transaksi material, nilai penyertaan modal ini tidak melebihi 20 persen dari total ekuitas SMMA. Oleh karena itu, langkah ini dipastikan tidak akan menimbulkan dampak yang signifikan dan berarti terhadap operasional, keuangan, maupun prospek bisnis SMMA ke depan. Intinya, ini adalah langkah internal yang sehat untuk memperkuat grup usaha.
BERITA TERKAIT: