Sejumlah bank kakap memperingatkan potensi koreksi signifikan di pasar saham, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas valuasi yang dinilai terlalu tinggi.
Pelaku pasar juga mencermati pernyataan pejabat Federal Reserve yang tengah berupaya menentukan arah kebijakan moneter di tengah terbatasnya indikator ekonomi akibat penutupan pemerintahan. Sementara itu, pemilu lokal di New York, New Jersey, dan Virginia turut menjadi perhatian investor karena dapat mempengaruhi sentimen pasar.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 251,44 poin atau 0,53 persen menjadi 47.085,24. S&P 500 merosot 80,42 poin atau 1,17 persen ke level 6.771,55. Nasdaq Composite Index anjlok 486,09 poin atau 2,04 persen menjadi 23.348,64.
Sektor teknologi menjadi penekan utama dengan penurunan 2,3 persen, memimpin pelemahan dari 11 sektor di S&P 500. Sebaliknya, sektor keuangan mencatat penguatan tipis.
Tekanan terbesar datang dari saham-saham teknologi unggulan. Enam dari tujuh emiten "Magnificent Seven" yang terkait AI kompak terkoreksi.
Saham Palantir Technologies anjlok 8 persen meski proyeksi pendapatan kuartal keempat melampaui ekspektasi. Sahamnya meroket lebih dari 152 persen sejauh tahun ini. Saham Uber juga melorot 5,1 persen setelah laba kuartalannya meleset dari perkiraan.
Di bursa New York, jumlah saham turun melampaui yang naik dengan rasio 2,45 banding 1, mencatat 68 saham yang mencapai level tertinggi baru dan 178 saham ke level terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 19,82 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 21,04 miliar saham dalam 20 hari terakhir.
BERITA TERKAIT: