Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan mayoritas impor RI dari sektor nonmigas yang tercatat naik 7,62 persen.
“Nilai impor migas sebesar 2,64 miliar Dolar AS atau naik 4,29 persen secara tahunan. Sementara nilai impor nonmigas 17,70 miliar Dolar AS dan mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 7,62 persen,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 3 November 2025.
Sementara itu untuk periode Januari–September 2025, total impor RI tercatat 176,32 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 2.937 triliun, tumbuh 2,62 persem dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Nilai impor migas tercatat 23,75 miliar Dolar AS atau turun 11,21 persen. Sementara nilai impor non migas tercatat 152,58 miliar Dolar AS atau naik 5,17 persen,” ujar Pudji.
Menurut penggunaannya, impor barang modal menjadi motor utama kenaikan.
“Sebagai penyumbang utama peningkatan impor, nilai impor barang modal mencapai 35,90 miliar Dolar AS atau naik 19,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan memberikan andil sebesar 3,36 persen,” katanya.
Peningkatan terbesar berasal dari mesin/perlengkapan elektrik, mesin peralatan mekanis, serta kendaraan dan bagiannya.
Sementara itu, impor bahan baku penolong justru turun 0,74 persen menjadi 124,4 miliar Dolar AS dan impor barang konsumsi juga turun 2,06 persem menjadi 16,02 miliar Dolar AS.
BERITA TERKAIT: