Founder dan Group CEO HAI, Salina Nordin menyoroti meningkatnya minat investor luar negeri terhadap Indonesia di sektor pendidikan, kesehatan, rumah sakit, dan klinik.
“Sebenarnya mereka kebanyakan berasal dari investor tambang, tapi mereka tertarik investasi di Indonesia dari sisi pendidikan, kesehatan, rumah sakit dan klinik,” ujar Salina dalam konferensi pers di Jakarta pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Menurut dia, investasi yang disiapkan merupakan pendanaan langsung yang akan masuk ke Indonesia dan mendorong kolaborasi strategis antara investor global dan pengusaha lokal.
“Jadi investor-investor ini akan datang untuk memberi apa yang dibutuhkan pasar di Indonesia melalui lokal kita. Jadi, kita akan memiliki pembiayaan lebih baik,” jelasnya.
Ia pun berharap kerja sama dengan HIPMI yang menaungi lebih dari 200 ribu anggota di seluruh Indonesia ini menjadi pintu bagi lebih banyak pengusaha muda nasional mendapatkan akses pendanaan skala besar.
“Katakanlah kalau kita mendapatkan pendanaan bagi 10 pengusaha muda pada tahap pertama yang kredibel, mungkin estimasi pendanaan sekitar U50 miliar Dolar AS per pengusaha,” tuturnya.
Untuk itu, HAI meluncurkan Elite Investment Club (EIC) untuk membangun ekosistem investasi yang kredibel, transparan, dan berdaya saing global.
Ketua Bidang XII Bidang Investasi dan Hubungan Internasional HIPMI, M. Aaron Sampetoding, menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi upaya nyata untuk mendorong anggota HIPMI naik kelas menjadi pemain global.
Dengan dukungan jaringan kelembagaan yang kuat, HIPMI menargetkan EIC menjadi wadah pembelajaran, kolaborasi, serta kemitraan investasi lintas negara.
“EIC bagi kami tidak hanya membuka akses terhadap peluang investasi, tetapi juga memungkinkan perusahaan anggota menjalin kemitraan dengan investor dalam dan luar negeri,” pungkasnya.
Untuk diketahui, realisasi investasi dalam negeri tercatat mencapai Rp942,9 triliun pada semester I 2025. Angka tersebut naik 13,6 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu jumlah investor individu per Oktober 2025 tercatat tembus 19 juta, sebagian besar berusia di bawah 30 tahun.
BERITA TERKAIT: