Hal itulah yang kini menjadi fokus BUKA Group. Grup perusahaan berbasis teknologi ini baru saja merampungkan program unggulannya, PUJAAN (Perempuan Jagoan Pencari Cuan) Vol. 4.
Program dengan tema Festival Perempuan Berdaya dan Berkarya ini bukan sekadar pelatihan bisnis biasa, melainkan sebuah komitmen nyata untuk membentengi dan memberdayakan mayoritas pelaku usaha mikro Indonesia: kaum perempuan. PUJAAN Vol. 4 menekankan dua hal krusial yaitu literasi keuangan dan kesadaran anti-penipuan/anti-judi online.
"Di era digital saat ini, banyak keluarga yang kini menghadapi risiko baru, yakni penipuan daring, kejahatan siber, hingga maraknya judi online," ujar Yenny Wahid, di Jakarta, Selasa 1 Oktober 2025.
Menurut Yenny, perempuan memiliki posisi strategis untuk menjadi penjaga digital keluarga karena mereka tidak hanya mengelola ekonomi rumah tangga, tetapi juga dapat berperan aktif dalam membangun kesadaran digital yang sehat di lingkungan sekitar.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga menegaskan bahwa judi online adalah bencana sosial yang merusak hampir seluruh sendi kehidupan keluarga. Ia pun mengapresiasi program PUJAAN. Menurutnya, penguatan literasi digital pada perempuan, sebagai garda terdepan keluarga, sangat krusial untuk membentengi orang-orang terdekat dari ancaman ini.
Hal senada ditekankan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku OJK, Friderica Widyasari Dewi. Ia mengingatkan pentingnya sinergi untuk memperkuat perempuan wirausaha, sekaligus berhati-hati menggunakan layanan keuangan digital dengan prinsip 2L, yaitu Legal dan Logis.
Melalui PUJAAN, diharapkan dapat tercipta komunitas perempuan yang saling mendukung dan menjadi tulang punggung ekonomi serta ketahanan keluarga. Sesuai pesan inspiratif dari Yenny Wahid; : "Menjadi jagoan bukan hanya tentang siapa yang paling kuat, tapi tentang siapa yang terus berusaha, yang mau belajar, dan yang tidak berhenti berbuat baik."
BERITA TERKAIT: