Kabar ini membuat pasar saham bergairah, ditambah lonjakan besar saham Intel setelah raksasa chip Nvidia mengumumkan akan menanamkan investasi sebesar 5 miliar Dolar AS di perusahaan tersebut.
Dikutip dari
The Economic Times, saham Intel terbang 22,8 persen, kenaikan harian terbesar sejak Oktober 1987, sementara pesaingnya AMD justru turun 0,8 persen.
Nvidia berhasil naik 3,5 persen, pulih dari tekanan sehari sebelumnya akibat kabar perusahaan teknologi China mungkin berhenti membeli chip mereka.
Kenaikan itu ikut mendorong indeks semikonduktor menguat 3,6 persen, serta mengangkat Nasdaq dan sektor teknologi S&P 500 yang naik lebih dari satu persen. Dari 11 sektor S&P 500, tujuh sektor tercatat positif.
Indeks saham perusahaan kecil, Russell 2000, juga menorehkan rekor penutupan tertinggi sejak November tahun lalu di level 2.466. Saham perusahaan kecil dinilai lebih diuntungkan ketika suku bunga rendah.
Sehari sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pelemahan pasar tenaga kerja menjadi perhatian utama, sekaligus memberi sinyal bahwa pemangkasan suku bunga bisa berlanjut pada pertemuan kebijakan berikutnya.
Pada penutupan perdagangan Kamis 18 September 2025 waktu setempat, Dow Jones naik 124 poin menjadi 46.142, S&P 500 menguat 31 poin menjadi 6.631, dan Nasdaq melonjak 209 poin menjadi 22.470. Meski begitu, saham sektor kebutuhan pokok dan konsumsi non-pokok justru melemah.
Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran baru di AS menurun pekan lalu, namun kondisi pasar tenaga kerja secara keseluruhan tetap melemah karena permintaan dan pasokan pekerja sama-sama berkurang.
Harapan pelonggaran kebijakan moneter, ditambah minat kembali pada saham-saham terkait kecerdasan buatan, menjadi bahan bakar utama reli pasar dalam beberapa pekan terakhir. Investor memperkirakan akan ada total pemangkasan sekitar 44 basis poin hingga akhir 2025.
Di antara pergerakan saham lainnya, CrowdStrike melonjak hampir 13 persen setelah beberapa perusahaan sekuritas menaikkan target harga saham tersebut, sementara Darden Restaurants, pemilik jaringan restoran Olive Garden, anjlok 7,7 persen usai melaporkan kinerja kuartalan yang mengecewakan.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 19,3 miliar lembar, jauh di atas rata-rata 20 hari terakhir sebesar 16,6 miliar lembar.
BERITA TERKAIT: