Data PPI yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga the Fed tahun ini. Berdasarkan FedWatch Tool CME Group, pasar memperkirakan pemotongan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September, dengan peluang 10 persen untuk pemangkasan lebih besar 50 bps.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan baru, sementara Dow Jones terkoreksi.
Enam dari 11 sektor S&P 500 melemah, dipimpin consumer discretionary yang jatuh 1,58 persen dan consumer staples longsor 1,06 persen.
Dikutip dari
Reuters, indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,30 persen atau 19,43 poin menjadi 6.532,04 poin pada penutupan perdagangan Rabu 10 September 2025, rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua beruntun.
Nasdaq Composite Index menguat tipis 0,03 persen atau 6,57 poin menjadi 21.886,06.
Dow Jones Industrial Average justru turun 0,48 persen atau 220,42 poin menjadi 45.490,92.
Saham Oracle meroket 36 persen kenaikan harian terbesar sejak 1992, setelah perusahaan mengumumkan lonjakan permintaan layanan cloud dari perusahaan kecerdasan buatan (AI).
Kapitalisasi pasar Oracle mencapai 922 miliar Dolar As, melampaui nilai Eli Lilly, JPMorgan Chase, dan Walmart,.
Saham-saham chip berbasis AI mengeruk keuntungan Nvidia melesat 3,8 persen, Broadcom terbang 10 persen dan AMD melambung 2,4 persen.
Saham Apple anjlok 3,2 persen, memperpanjang penurunan empat hari beruntun, karena dianggap tertinggal dalam persaingan teknologi AI.
Investor kini menunggu rilis data inflasi konsumen (CPI), Kamis, yang dipandang penting untuk menentukan arah kebijakan moneter the Fed.
Volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 17,2 miliar saham, di atas rata-rata 20 hari terakhir sebesar 16 miliar saham.
Saham Chevron naik 1,90 persen, sementara saham Amazon melemah 3,31 persen.
BERITA TERKAIT: