Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 12 sen atau 0,18 persen menjadi 67,36 Dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 13 sen atau 0,2 persen ke posisi 63,88 Dolar AS per barel. Aktivitas perdagangan diperkirakan lebih sepi karena adanya libur bank di AS.
Pasar minyak masih tertekan oleh konflik Rusia-Ukraina yang memanas.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berjanji akan membalas serangan drone Rusia yang menghantam fasilitas listrik di Ukraina utara dan selatan. Dalam beberapa pekan terakhir, kedua negara meningkatkan serangan udara yang menargetkan infrastruktur energi dan ekspor minyak Rusia.
Data pelacakan kapal tanker menunjukkan, pengiriman minyak Rusia dari pelabuhannya turun ke titik terendah dalam empat minggu terakhir, hanya sekitar 2,72 juta barel per hari. Analis dari ANZ menilai kondisi ini membuat pasar tetap waspada terhadap potensi gangguan pasokan.
Selain itu, investor menantikan pertemuan OPEC+ pada 7 September 2025. Pertemuan tersebut diharapkan memberikan sinyal soal kemungkinan peningkatan produksi dari negara-negara produsen minyak besar.
Di sisi lain, produksi minyak mentah AS terus mencetak rekor baru. Pada Juni 2025, produksinya naik 133.000 barel per hari menjadi 13,58 juta barel per hari, menurut data terbaru Badan Informasi Energi AS (EIA).
BERITA TERKAIT: