Pada penutupan perdagangan sore ini; Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk 121,6 poin atau 1,53 persen ke level 7.830.
Berdasarkan data perdagangan, sebanyak 630 saham melemah, 136 saham menguat, dan 190 saham lainnya stagnan.
Nilai transaksi mencapai Rp22,7 triliun dari 50,5 miliar saham yang diperdagangkan.
Tak hanya IHSG, indeks-indeks utama lainnya ikut terpukul. LQ45 turun 1,78 persen ke 797,12, JII merosot 1,46 persen ke 517,91, IDX30 longsor 1,87 persen ke 413,46, dan MNC36 terkoreksi 1,91 persen ke 320,02.
Sektor saham mayoritas berada di zona negatif. Saham teknologi anjlok 2,25 persen, properti turun 2,16 persen, dan infrastruktur tertekan 2,27 persen.
Sektor konsumer siklikal bahkan terkoreksi paling dalam dengan penurunan 3,06 persen, sektor keuangan, energi, transportasi, kesehatan, dan bahan baku juga ikut terseret pelemahan.
Hanya sektor industri yang mampu bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis 0,73 persen.
Pengamat pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, menilai penurunan tajam IHSG terpengaruh dinamika politik dan sosial di dalam negeri. Menurutnya, insiden demonstrasi yang berujung ricuh Kamis malam menjadi salah satu pemicu.
“Internal sendiri saya melihat demonstrasi kemarin sampai sore masih kondusif, tetapi di malam terjadi insiden di mana oknum Brimob dengan mobil barakuda menabrak dengan sengaja pengemudi ojek online. Ini yang membuat sedikit memanas pasar baik Rupiah maupun IHSG,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis.
“Carut-marut ini yang membuat pasar sedikit apatis ya terhadap perpolitikan di Indonesia,” tambahnya.
BERITA TERKAIT: