Presiden Direktur SMBC Indonesia, Henoch Munandar mengatakan Daya Fest 2025 memiliki empat pendekatan untuk merangkul seluruh kalangan masyarakat yang sejalan dengan misi perusahaan yaitu inklusivitas.
"Pertama adalah tentu literasi keuangan. Ini menjadi salah satu aktivitas daya yang terus-menerus. Kemudian pengembangan kapasitas diri bagi karyawan, nasabah, dan masyarakat Indonesia, lalu peningkatan kapasitas usaha yang menyangkut nasabah ultramikro dan juga peningkatan kesadaran hidup yang berkelanjutan," jelas Henoch dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Sementara itu Communications and Daya Head SMBC Indonesia, Andrie Darusman, menjelaskan bahwa Daya Fest merupakan wadah berkelanjutan dengan sejumlah kegiatan, mulai dari bazar tahunan Selendang Mayang UMKM hingga Festival Pemberdayaan yang berisi sesi gelar wicara.
“Daya itu, definisinya adalah program pemberdayaan yang berdampak dan terukur. Makanya kita ukur dari jumlah aktivitas yang dilakukan serta berapa penerima manfaatnya 4,8 juta partisipan dengan manfaat 4.782 aktivitas pemberdayaan,” kata Andrie.
Pada bazar tahun ini, sebanyak 113 nasabah SMBC Indonesia turut memamerkan total 15.000 produk, mulai dari fesyen, kerajinan tangan, hingga kuliner. Seluruh peserta dipilih melalui proses kurasi yang ketat.
"Nah kurasi yang kami lakukan pastinya memenuhi beberapa kriteria kategori apakah itu memberikan nilai tambah dalam hal kebutuhan nasabah, kebutuhan pembeli. Dan juga kualitas ya, kualitas dari barang yang mereka produce,"jelas Andrie.
Ia menegaskan, produk yang ditampilkan bukan hasil dropship atau sekadar barang impor, melainkan produk original dan authentic yang dibuat oleh nasabah SMBC Indonesia sendiri.
"Ada banyak nasabah kita yang memang juga merupakan pengusahaan tapi banyak yang dropshipper. Jadi mereka beli barang dari China terus kemudian mereka jual lagi. Nah kita hindari produk seperti itu," tandasnya.
BERITA TERKAIT: