Usai berbicara hampir tiga jam, keduanya hanya mengatakan ada “kemajuan” dalam beberapa isu tanpa menyebut detailnya. Trump yang biasanya banyak bicara pun memilih diam saat ditanya wartawan.
Helima Croft, analis dari RBC Capital Markets, mengatakan hasil ini sudah sesuai prediksi. Menurutnya, kemajuan diplomatik yang ada terlalu sedikit untuk mengubah sikap Eropa yang masih enggan mencabut sanksi energi terhadap Rusia.
"Sepertinya skenario ini sesuai dengan yang kami antisipasi dalam catatan kami," kata Croft, dikutip dari
Reuters.
"Hanya ada sedikit informasi yang mengisyaratkan kemajuan diplomatik, tetapi hanya sedikit detail spesifik mengenai kesepakatan tersebut.
Ia juga menilai belum ada alasan kuat untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap India yang masih mengimpor minyak Rusia.
Eric Teal, Kepala Investasi Comerica, melihat sisi positif pertemuan tersebut, yaitu tidak ada sanksi baru sehingga pasar bisa sedikit lega.
"Fakta bahwa tidak ada sanksi ekonomi merupakan hal yang positif dan pasar seharusnya bernapas lega, tetapi tampaknya belum ada kesepakatan yang tercapai," kata Teal.
Ia memprediksi harga minyak yang sedang rendah bisa memicu peluang investasi di sektor energi, apalagi permintaan biasanya naik menjelang akhir tahun.
Namun, Jamie Cox dari Harris Financial Group pesimistis. Ia menilai tanpa keterlibatan Ukraina langsung dalam perundingan, perdamaian sulit tercapai.
“Putin memang hadir, tapi ia tak menunjukkan niat menghentikan perang,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: