Hal itu disampaikan Zulhas sebelum menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 6 Agustus 2025.
“Insya Allah pengaruhnya kecil ya,” ujar Zulhas ketika ditanya soal dampak tarif tersebut.
Menurutnya, sebagian besar komoditas pangan yang diproduksi di Indonesia tidak terlalu bergantung pada impor dari Amerika Serikat.
Namun, ia mengakui ada beberapa komoditas penting seperti gandum dan kedelai yang memang masih didatangkan dari luar negeri.
“Kan kalau yang dari Amerika gandum, kita gak bisa (produksi). Kedelai juga kita gak bisa, produksinya hampir gak ada,” jelasnya.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai angka produksi dalam negeri untuk kedelai, Zulhas menyebut kontribusinya memang sangat kecil.
“95 persen impor, (produksinya) sangat kecil,” kata dia.
Meski demikian, ia menekankan bahwa impor kedelai Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada Amerika Serikat. Saat ini, sebagian besar pasokan kedelai justru didatangkan dari Kanada.
“Kita impornya itu tergantung Amerika. Kalau harganya kompetitif, kita kan sekarang impornya dari Kanada. Kalau Amerika bisa kasih harga yang sama, nanti pengusaha kita impornya ke Amerika,” terang Zulhas.
BERITA TERKAIT: