Mengutip laporan keuangan Semester I-2025, porsi kredit UMKM mendominasi hingga 80,32 persen atau mencapai Rp1.137,84 triliun dari total portofolio kredit BRI.
Kualitas kredit juga tercatat membaik selama paruh pertama tahun ini. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross turun menjadi 3,23 persen, sementara NPL net tercatat 0,99 persen.
Dari sisi penghimpunan dana, bank pelat merah ini mengantongi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.482,12 triliun, tumbuh 6,65 persen yoy. Dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) mendominasi komposisi DPK dengan porsi 65,51 persen.
“Pencapaian ini mencerminkan keseimbangan antara pendanaan dan penyaluran kredit,” kata Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, dalam konferensi pers paparan kinerja perseroan, Kamis 31 Juli 2025.
Secara konsolidasi, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI berada di level 84,97 persen. Total aset BRI pun mengalami pertumbuhan sebesar 6,52 persen yoy menjadi Rp2.098,23 triliun.
Namun demikian, laba bersih BRI pada semester I-2025 tercatat sebesar Rp26,53 triliun, turun 11,25 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp29,89 triliun.
Penurunan ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan bunga yang tumbuh 2,6 persen yoy menjadi Rp102,37 triliun. Beban bunga juga ikut naik 2,07 persen menjadi Rp29,10 triliun.
BERITA TERKAIT: