"Pada Kuartal II stabilitas sistem keuangan (SSK) tetap terjaga di tengah dinamika global," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK Tahun 2025, pada Senin 28 Juli 2025.
Ia mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi dan daya beli masyarakat yang masih positif, serta dunia usaha yang masih cukup resilien, yang ditopang stimulus yang dikucurkan pemerintah.
“Stimulus ekonomi sudah diluncurkan serta dorongan belanja pemerintah yang mulai berjalan serta dukungan terhadap sektor prioritas yang memberikan dukungan terhadap ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga telah memberikan bantuan sosial untuk masyarakat paling rentan dan menyalurkan bantuan bagi sektor-sektor ekonomi yang juga terdampak dari dinamika global.
Sementara itu penurunan tarif Amerika Serikat (AS) diyakini akan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi dengan kenaikan kinerja sektor padat karya seperti tekstil, alas kaki dan furniture.
Ke depannya, kata Sri Mulyani, peran swasta akan didorong sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, melalui kebijakan dan percepatan deregulasi. Pemerintah juga akan mendorong peranan Danantara yang makin optimal.
"Berbagai perkembangan akan terus ditingkatkan untuk mendorong multiplier effect lebih besar agar ekonomi Indonesia 2025 tumbuh disekitar 5 persen,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: