Meski begitu, pria yang akrab disapa Mas Kamto ini mengaku masih kebingungan mencari bidang usaha untuk menjalankan Kopdes Merah Putih di desanya.
Pasalnya, sejumlah potensi yang ada di desanya telah dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Sendang Pinilih dengan unit usaha utama di bidang pariwisata (desa wisata-red).
Salah satu destinasi andalan yang dikelolanya adalah landasan peluncuran layang gantung (paralayan) yang telah dikenal luar pegiat olahraga paralayang secara nasional.
“Terus terang kami masih menunggu petunjuk teknis dan pendampingan agar dapat menjalankan koperasi merah putih ini,” jelas Mas Kamto saat dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Rabu, 9 Juli 2025.
Menyikapi hal ini, Ketua Komisi I DPRD Wonogiri, Bambang Sadriyanto mendesak dinas terkait atau pemerintah daerah agar proaktif memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pengurus Kopdes Merah Putih.
Bambang menambahkan bahwa pelatihan kepada pengurus sebaiknya dilakukan sebelum Koperasi Merah Putih mendapatkan bantuan permodalan. Agar pengurus lebih memahami prinsip dasar dan mekanisme kerja koperasi.
Bambang menyebutkan bahwa pendampingan dan pelatihan dilakukan untuk memastikan pengurus Koperasi Merah Putih dapat menjalankan unit usaha yang dipilih dengan baik sesuai prinsip koperasi.
Anggota legislatif yang biasa disapa Bambang Kingkong ini mengingatkan pentingnya pendampingan pemerintah agar dapat mereduksi resiko kegagalan dalam mengelola koperasi dan menghindari terjadinya fraud. Apalagi salah satu usaha yang ditawarkan adalah usaha simpan pinjam.
Sekedar informasi, Kopdes Merah Putih di Wonogiri telah mendapatkan legalitas, setelah Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno menyerahkan akta notaris kepada 294 KDMP yang telah terbentuk pada Selasa, 1 Juli 2025 lalu.
BERITA TERKAIT: