Jalur Perdagangan Global Terancam, Shell Akui Harus Hati-hati Kirim Pasokan lewati Selat Hormuz

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 19 Juni 2025, 14:46 WIB
Jalur Perdagangan Global Terancam, Shell Akui Harus Hati-hati Kirim Pasokan lewati Selat Hormuz
SPBU Shell di wilayah Jakarta Selatan/RMOL
rmol news logo Perusahaan minyak dan gas Shell terus mencermati perkembangan konflik di Timur Tengah terkait dengan keamanan pengiriman pasokan. 

CEO Shell, Wael Sawan mengatakan, pihaknya perlu "sangat berhati-hati" ketika pengiriman harus melalui Timur Tengah mengingat meningkatnya konflik antara Israel dan Iran.

Perang udara Iran-Israel telah membuat pasar dihantui kecemasan, terutama ketika  Presiden Donald Trump mengingatkan Iran agar segera menghentikan perang, membuat dunia bertanya-tanya apakah Amerika Serikat akan bergabung dalam pertempuran tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers, Wael mengungkapkan ketegangan selama beberapa hari terakhir, pada dasarnya, telah menambah ketidakpastian yang sudah signifikan. 

"Kami sangat berhati-hati, misalnya, dalam hal pengiriman di kawasan ini, hanya untuk memastikan bahwa kami tidak mengambil risiko yang tidak perlu," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis 19 Juni 2025.

Sekitar 20 persen minyak dan bahan bakar dunia mengalir melalui Selat Hormuz, jalur air penting di Timur Tengah, dan Sawan mengatakan bahwa yang paling menantang adalah gangguan elektronik yang mengganggu sistem navigasi kapal komersial.

"Pada akhirnya, Selat Hormuz adalah jalur yang dilalui energi dunia, dan jika jalur itu terhalang, apa pun alasannya, itu akan berdampak besar pada perdagangan global," katanya.

Sawan mengatakan kenaikan harga minyak dan gas dalam beberapa hari terakhir ini "moderat" karena investor menunggu untuk melihat apakah infrastruktur fisik mungkin rusak. Harga minyak telah naik ke level tertingginya dalam lebih dari dua bulan minggu ini.

Shell memantau dengan saksama kemungkinan aksi militer AS dan telah menyiapkan rencana jika keadaan memburuk, katanya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA