Menguatnya harga emas juga didukung karena pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 0,8 persen menjadi 3.335,02 Dolar AS per ons, pada perdagangan Senin 9 Juni 2025 waktu AS atau Selasa WIB. Di awal sesi emas spot sempat jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu.
Sementara, harga emas berjangka AS ditutup meningkat 0,2 persen menjadi 3.354,9 Dolar AS per ons.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang melacak kinerja Dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 0,3 persen, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pejabat senior Amerika dan China bertemu di London untuk membahas tarif balasan yang dikenakan pada produk masing-masing tahun ini, bersama dengan pembatasan perdagangan lainnya.
Bulan lalu, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan jeda sementara, yang memberikan sedikit kelegaan bagi investor.
Emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Logam kuning juga cenderung semakin berkilau dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor juga menunggu data Indeks Harga Konsumen Amerika yang akan dirilis Jumat, untuk mengukur kesehatan ekonomi negara tersebut dan memprediksi lintasan penurunan suku bunga Federal Reserve.
Harga logam lainnya juga bergerak lebih tinggi. Platinum melambung 3,7 persen menjadi 1.212,82 Dolar AS.
Perak spot melonjak 2,1 persen menjadi 36,71 Dolar AS per ons, sementara paladium naik hampir 3 persen menjadi 1.077,64 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: