Naiknya harga emas karena depresiasi Dolar Amerika Serikat (AS) serta ketidakpastian ekonomi. Dua hal ini telah memicu permintaan investor untuk aset safe haven.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,5 persen terhadap sekeranjang rival utama, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot melejit 2,5 persen menjadi 3.372,13 Dolar AS per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Mei.
Sementara, harga emas berjangka AS ditutup melesat 2,5 persen menjadi 3.397,20 Dolar AS per ons.
Bukan hanya emas, harga logam lainnya juga terdongkrak. Perak spot meroket 4,7 persen menjadi 34,54 Dolar AS per ons, menandai level tertingginya sejak 23 Oktober. Platinum naik 0,6 persen menjadi 1.062,10 Dolat AS. Paladium juga naik 1,8 perseb menjadi 988,19 Dolar AS.
AS dan China kembali tegang setelah Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar perjanjian tarif.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kemungkinan akan ada percakapan telepon antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk menyelesaikan masalah.
Saat ini, investor juga mencermati komentar dari Chairman Federal Reserve Jerome Powell dan perumus kebijakan lainnya minggu ini untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur suku bunga AS.
BERITA TERKAIT: