Pada rapat umum di Pittsburgh akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan langkah tersebut akan memperkuat industri baja AS, mengurangi ketergantungan pada China, dan melindungi lapangan pekerjaan.
"Kami akan memberlakukan kenaikan tarif sebesar 25 persen. Kami akan menaikkannya dari 25 persen menjadi 50 persen - tarif baja ke Amerika Serikat, yang akan semakin mengamankan industri baja di Amerika Serikat," kata Trump dikutip dari
Reuters, Senin 2 Juni 2025.
AS adalah importir baja terbesar di dunia dengan total 26,2 juta ton baja impor pada tahun 2024, menurut Departemen Perdagangan. Akibatnya, tarif baru tersebut kemungkinan akan meningkatkan harga baja secara keseluruhan, yang akan berdampak pada industri dan konsumen.
Trump kemudian mengunggah di media sosial bahwa kenaikan tarif juga akan berlaku pada produk aluminium dan akan berlaku pada hari Rabu pekan ini.
Pengumuman ini memicu reaksi keras dari mitra dagang AS di seluruh dunia.
Kamar Dagang Kanada dengan cepat mengecam kenaikan tarif tersebut sebagai "bertentangan dengan keamanan ekonomi Amerika Utara."
Serikat pekerja United Steelworkers Kanada juga menyebut langkah itu sebagai serangan langsung terhadap industri dan pekerja Kanada.
Komisi Eropa mengatakan pada hari Sabtu bahwa Eropa siap untuk melakukan pembalasan.
"Keputusan ini menambah ketidakpastian pada ekonomi global dan meningkatkan biaya bagi konsumen dan bisnis di kedua sisi Atlantik," kata juru bicara Komisi Eropa.
BERITA TERKAIT: