Kebangkitan UMKM Perkuat Fondasi Ekonomi Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Kamis, 22 Mei 2025, 01:27 WIB
Kebangkitan UMKM Perkuat Fondasi Ekonomi Indonesia
Sarasehan UMKM bertajuk “UKMM Bangkit, Indonesia Maju” di Warung Kopi Rasuna Said, Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025/Ist
rmol news logo Angkatan Muda Prabowo (Ampera) menggelar Sarasehan UMKM bertajuk “UKMM Bangkit, Indonesia Maju” di Warung Kopi Rasuna Said, Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.

Kegiatan sarasehan ini mendiskusikan berbagai tantangan dan peluang UMKM di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

Ketua Umum Angkatan Muda Prabowo, Makbul Ramadhani membuka sarasehan dengan menyampaikan bahwa kegiatan ini membangun ruang kolaboratif antar pelaku, pemangku kepentingan UMKM dan pemerintah.

“Sarasehan ini diharapkan menjadi ajang untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, menjalin kolaborasi, dan yang paling penting adalah jadi ruang untuk tumbuh bersama,” ungkap Makbul.

“Anak muda harus ambil peran dalam mendorong perubahan untuk UMKM,” tambahnya.

Salah satu narasumber, Sekretaris Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi menggarisbawahi kebijakan strategis pemerintah dalam mendukung pelaku usaha kecil.

Ia menyebut salah satunya adalah penghapusan utang UMKM melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024.

“Pada masa awal pemerintahan Prabowo-Gibran, salah satu kebijakan progresif yang langsung diterbitkan adalah penghapusan utang UMKM,” jelas ARF akrab disapa.

“Kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan nyata pemerintah terhadap pelaku usaha kecil, sekaligus menjadi afirmasi positif dalam mendorong pertumbuhan sektor UMKM di tanah air,” lanjutnya.

Menurut ARF, ada dua poin penting yang menjadi perhatian utama dalam pemerintahan saat ini, yakni alokasi anggaran dan kebijakan regulasi.

“Pemerintah menyediakan anggaran untuk pelunasan utang UMKM, dan juga memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disubsidi oleh negara,” terangnya.

“Karena setiap dukungan terhadap satu UMKM dapat berdampak langsung pada peningkatan penghidupan dua hingga puluhan rumah tangga,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan pentingnya regulasi yang mewajibkan sinergi antara usaha makro dan UMKM.

“Ada Peraturan Menteri BKPM No. 1 Tahun 2022 yang mewajibkan usaha besar untuk melibatkan UMKM dalam kegiatan usahanya,” ungkap ARF.

“Contohnya, dalam sektor energi, penyedia makanan dan warung-warung di sekitar kawasan industri harus berasal dari pelaku UMKM lokal,” jelas dia.

Masih kata ARF, Kementerian UMKM sedang mendorong pengembangan satu aplikasi nasional untuk memasarkan produk UMKM secara digital.

“Kita patut menyambut baik kebijakan-kebijakan afirmatif dari pemerintahan Prabowo-Gibran ini. Namun, partisipasi kita dalam mengawal dan memastikan implementasinya sangat diperlukan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh pelaku UMKM di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Sementara, Tenaga Ahli Menteri Sosial, Ahmad Rifai turut menjelaskan peran penting UMKM dari perspektif pemberdayaan sosial ekonomi.

Ia menegaskan bahwa Kementerian Sosial tidak hanya memberikan bantuan sosial, tetapi juga merancang proses pemberdayaan berkelanjutan.

“Dari aspek pemberdayaan sosial ekonomi, UMKM menjadi pilar utama dalam meningkatkan kemandirian ekonomi rakyat,” ujar Ahmad.

“Kementerian Sosial memiliki peran awal dalam memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, dan setelah itu, pelaku UMKM binaan akan mendapatkan pendampingan lanjutan dari kementerian lain sesuai dengan jenis usahanya,” lanjutnya.

“Kemensos juga melakukan monitoring berkelanjutan untuk memastikan keberlangsungan usaha mereka,” tambahnya.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Ahmad berkomitmen akan menjembatani pelaku UMKM dengan kementerian Sosial agar para pelaku UMKM bisa mendapatkan dukungan yang tepat sasaran.

“UMKM adalah soko guru ekonomi bangsa. Mari kita kawal bersama agar kebijakan yang telah dibuat benar-benar terealisasi dan mampu membawa perubahan bagi ekonomi kerakyatan,” tutup Ahmad.

Sementara itu, Ketua Bidang UMKM Angkatan Muda Prabowo, Yopi Sujana, menegaskan perlunya penguatan kapasitas pelaku UMKM yang dilakukan secara sistematis dan terintegrasi oleh pemerintah.

“Pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan kepada pelaku UMKM, khususnya dalam hal peningkatan pengetahuan, pengembangan usaha, serta bantuan permodalan,” kata Yopi.

“Bantuan ini harus diawasi dan didampingi langsung oleh instansi kementerian terkait,” jelasnya.

Yopi berharap kegiatan ini dapat mendorong penguatan koordinasi lintas sektor.

“Melalui pertemuan Sarasehan ini, kami harapkan pemerintah lebih maksimal mendorong kebijakan dan mekanisme pengawasan kepada kemajuan UMKM,” pungkasnya.

Acara ini mempertegas komitmen Angkatan Muda Prabowo dalam mendukung pertumbuhan UMKM sebagai fondasi ekonomi kerakyatan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA