Prabowo Tegaskan Komitmen Akhiri Impor Energi di IPA Convex 2025

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 21 Mei 2025, 19:15 WIB
Prabowo Tegaskan Komitmen Akhiri Impor Energi di IPA Convex 2025
Presiden RI Prabowo/Ist
rmol news logo Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membawa Indonesia menuju kemandirian energi dan menghentikan ketergantungan pada impor energi. 

Hal itu disampaikan dalam pidatonya saat membuka Konvensi dan Pameran (Convex) Tahunan ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) di Nusantara Hall, ICE BSD City, Tangerang, Rabu, 21 Mei 2025.

Di hadapan para tokoh industri energi nasional dan internasional, Prabowo menyatakan bahwa kedaulatan suatu bangsa sangat bergantung pada kemampuannya untuk mandiri, terutama dalam hal pangan dan energi.

“Kedaulatan suatu bangsa dijamin oleh kemampuan bangsa itu untuk memenuhi pangan untuk bangsanya sendiri dan kedua kemampuan bangsa itu untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri,” tegas Prabowo.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari sektor swasta, BUMN, hingga pemerintah di semua tingkatan untuk bersinergi dalam mewujudkan swasembada energi nasional.

“Mari kita bekerja sama dalam swasta, dalam negeri BUMN, pihak pemerintah dari semua tingkatan. Mari kita bekerja semuanya bersama-sama untuk mencapai tujuan yang kita harus capai,” ujarnya.

Menurut Prabowo, Indonesia mengeluarkan hampir 40 miliar dolar AS setiap tahun untuk impor energi. Anggaran sebesar itu, katanya, seharusnya dapat dimanfaatkan untuk membiayai sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

“Kalau kita tergantung dari impor terus, sumber daya kita sangat besar. Yang kita keluarkan hampir 40 miliar dolar AS tiap tahun, hal ini sebenarnya dan seharusnya digunakan untuk membantu rakyat kita di bidang-bidang strategis seperti pendidikan, kesehatan, untuk mengurangi dan menghilangkan kemiskinan,” kata Prabowo.

Presiden juga menyinggung pencapaian awal pemerintahannya yang baru berjalan enam bulan, yaitu produksi perdana Lapangan Forel dan Terubuk di Kepulauan Natuna. Lapangan ini menyumbang tambahan produksi sebesar 20 ribu barel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas per hari dan seluruhnya dikerjakan oleh tenaga kerja dalam negeri.

“Ini bukan hanya pencapaian matematis, bukan pencapaian teknis, tetapi adalah tonggak yang sangat penting dalam upaya kita terus menerus untuk mencapai swasembada energi nasional,” ungkapnya.

Sebagai bentuk keseriusannya dalam mendorong efisiensi birokrasi, Prabowo juga mengancam akan mencopot pejabat yang menghambat penyederhanaan regulasi.

“Pejabat yang tidak mau menyederhanakan regulasi akan saya ganti, akan saya copot. Banyak anak-anak muda yang nunggu diberi kesempatan,” tegas Prabowo.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA