Dikutip dar
Reuters, Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang termasuk Yen dan Euro, melesat 1,5 persen menjadi 101,91 pada penutupan perdagangan Senin 12 Mei 2025 atau Selasa pagi WIB.
Euro anjlok 1,54 persen menjadi 1,1074 Dolar AS.
Dolar AS juga menguat 1,91 persen terhadap Yen Jepang menjadi 148,12. Begitu juga verus Franc Swiss, Dolar menguat 1,4 persen menjadi 0,843.
Dolar perkasa terhadap Poundsterling. Poundsterling jatuh 0,8 persen menjadi 1,3198 Dolar AS.
Greenback telah menguat selama tiga minggu berturut-turut yang didorong oleh meningkatnya optimisme atas potensi kesepakatan perdagangan. Meski demikin Dolar AS terbilang masih melemah 2,2 persen sejak 2 April, ketika Trump mengumumkan tarifnya.
Yuan China menguat 0,64 persen terhadap Dolar AS menjadi 7,194 per Dolar AS.
AS dan China baru saja melakukan perundingan dagang di Swiss. Keduanya kemudian mengumumkan bahwa mereka sepakat untuk berdamai soal tarif.
AS akan mengurangi tarif tambahan yang dikenakannya terhadap impor China pada April menjadi 30 pesen dari 145 persen. China juga mengurangi bea masuk pada barang-barang Amerika menjadi 10 persen dari 125 persen.
Kesepakatan ini memang bersifat sementara yaitu berlaku selama 90 hari. Namun, pasar menyambut positif. Sejak kesepakatan itu diumumkan, greenback terus menguat.
BERITA TERKAIT: