Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun 0,59 persen ke 99.2380 pada penutupan perdagangan Selasa 6 Mei 2025 atau Rabu pagi WIB.
Investor menunggu rincian tentang kesepakatan perdagangan yang menurut pemerintahan Trump sedang dinegosiasikan dan akan diumumkan segera pekan ini.
"Pasar mulai gelisah karena kita mulai menggerogoti jadwal sejak penangguhan tarif 90 hari tanpa ada pengumuman yang berarti," kata Eugene Epstein, analis Moneycorp, dikutip dari
Reuters.
Dolar AS melemah terhadap Yen, 0,86 persen menjadi 142,445 Yen.
Dolar AS juga melemah terhadap Franc Swiss, turun tipis 0,09 persen menjadi 0,82145 Franc.
Chairman Swiss National Bank, Martin Schlegel, mengatakan SNB siap melakukan intervensi di pasar mata uang dan memangkas suku bunga bahkan di bawah nol untuk mencegah inflasi jatuh di bawah target stabilitas harganya.
Dolar AS juga melemah terhadap Dolar Kanada setelah Perdana Menteri Mark Carney secara blak-blakan memberi tahu Trump selama kunjungan ke Gedung Putih, bahwa Kanada tidak akan pernah dijual.
Dolar Kanada menguat 0,39 persen terhadap Dolar AS menjadi 1,38 per Dolar AS.
Dolar AS juga melemah terhadap Euro di penutupan Selasa. Euro memperpanjang kenaikan setelah pemilihan umum di Parlemen Jerman menghasilkan suara terbanyak untuk pemimpin konservatif Friedrich Merz.
Merz mengamankan suara yang dibutuhkan untuk menjadi kanselir Jerman, pasca kekalahan yang memalukan. Mata uang tunggal tersebut terakhir menguat 0,50 persen menjadi 1,1371 Dolar AS.
Departemen Perdagangan melaporkan bahwa defisit perdagangan AS melebar 14 persen ke rekor 140,5 miliar Dolar AS sepanjang Maret karena bisnis meningkatkan impor menjelang tarif Trump.
Federal Reserve diprediksi mempertahankan suku bunga tetap stabil. Chairman Fed Jerome Powell tidak mungkin memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana bank sentral berencana untuk menanggapi tarif impor AS.
Poundsterling menguat terhadap Dolar AS, 0,61 persen menjadi 1,33780 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: