Program DEB Pertamina Selamatkan Petani dari Gagal Panen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 02 Mei 2025, 19:09 WIB
Program DEB Pertamina Selamatkan Petani dari Gagal Panen
Petani Desa Mernek menerapkan sistem pengering padi rotary dryer hasil kolaborasi bersama Pertamina/Ist
rmol news logo Petani Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap bersinergi dengan Pertamina untuk berinovasi mengatasi masalah musim penghujan yang tidak menentu.

Bersama PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos, petani Desa Mernek menerapkan sistem pengering padi rotary dryer, yakni mengeringkan gabah dengan alat berbahan bakar gas dan listrik dari panel surya.

Dengan alat ini, maka petani tidak lagi bergantung pada sinar matahari untuk mengeringkan gabah hasil panen.

“Saat ini lebih dari 2.154 petani desa melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan kelompok tani terlibat aktif mengelola dan mengoperasikan alat pengering padi rotary dryer. Petani menerapkan iuran untuk bahan bakar Bright Gas dan biaya perawatan," kata Kepala Desa Mernek, Bustanul Arifin, Jumat, 2 Mei 2025.

Dengan alat tersebut, kelompok tani di Desa Mernek yang sebelumnya kerap gagal panen karena cuaca bisa bernapas lega.

Desa Mernek merupakan bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) yang digagas Pertamina bersama masyarakat. Saat ini terdapat 172 DEB yang tersebar di Indonesia.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso berujar, sebanyak 31 desa di antaranya mengusung tema ketahanan pangan, termasuk program Desa Mernek Jenek.

"Desa Mernek menjadi salah satu DEB yang sukses menjalankan energi transisi dan memberi manfaat bagi kelestarian lingkungan hingga memajukan perekonomian desa," jelas Fadjar.  

Program DEB menjadi salah satu inovasi Pertamina dalam melestarikan bumi. DEB memanfaatkan EBT dari matahari, angin, dan biogas untuk memberdayakan masyarakat desa.

Terbukti, para petani Mernek kini mampu menyuplai 120 ton hasil pertanian kepada distributor pangan. Penerapan alat yang ditenagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan gas, berhasil meningkatkan kualitas panen serta menaikkan harga gabah sebesar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per ton. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA